Senin, 23 Mei 2016

Test Ride Honda CB1000R: 80% Technology + 20% Mystery



CB1000R. Setiap kali melihat motor ini selalu timbul satu pertanyaan di benak saya. Bagaimana mungkin sebuah motor bermesin 1000cc 4 silinder bisa terlihat begitu ringkas bahkan menurut saya kecil. Misteri.
IMG-20130915-00793
Hingga akhirnya, kurang lebih sebulan lalu, saya berkesempatan merasakan langsung CB1000R nya Bro Rudi Tan yang ketika itu baru pulang dr Belitung trip.
Apperance
CB1000R adalah genre streetbike yang berbeda jika dibandingkan dengan Z1000 atau FZ1. CB1000R didesain di Italia (bukan Jepang) dengan satu misi penting: mengganggu dominasi streetbike eropa seperti Triumph, Ducati, MV Agusta dll.
Dan ini terlihat dari garis desainnya yang memang jelas berbeda. Bentuk tanki, single sided arm dan garis buritan tidak mewarisi seri CB yang digantikannya: CB900F Hornet.
export3-001
Lebih terbiasa dengan Z800 atau Z1000 yang majestic, saat duduk di atas CB1000R dan memandang ke bawah, kesan yg kuat muncul pertama kali adalah body yg ramping dan indah. Lekuk pada tanki halus mengalir, tidak terlihat lebar seperti laiknya motor 4 silinder segaris. Kaki pun dapat menjepit dengan rapat dan penuh gairah.
IMG-20130915-00783Dengan tinggi seat hanya 828 mm, CB1000R cukup ramah kepada para biker dengan tinggi di kisaran 160-180 cm. Kedua kaki saya dapat menjejak dengan sangat baik di tarmac.
IMG-20130915-00800
ERGONOMI
Nyaman dan tidak intimidating. Saya bisa duduk dengan tidak terlalu menunduk ataupun terlalu tegak.
IMG-20130915-00799IMG_9633
Engine is on dan deruman rapat khas 4 silinder pun halus terdengar… Sulit sekali untuk tidak jatuh cinta pada deruman mesin 4 silinder. Kebetulan CB1000R bro Rudy ini exhaustnya sdh diganti dengan Akrapovic, yg kebetulan juga my kind of pipe. Tetap bulat dan konsisten bahkan pada RPM menjelang redline.
IMG-20130915-00803
HANDLING
Sayapun menghela CB1000R ini memasuki lintasan alam sutra.
Ya ampun….kagak berasa berat seperti motor 1000cc.
Motor seberat 217kg ini bergerak lincah seperti bisa membaca pikiran kita. Z1000 menurut saya sudah cukup nimble dan lincah. CB1000R saudara-saudara simply at different level.
CB1000R ibarat atlet senam, yang berotot namun lentur, berjalan melewati arus traffic dengan sangat mengalir dan presisi. Dari satu angle ke angle lainnya bisa dilakukan dengan predictable, tanpa harus mengkoreksi.
Saat memasuki parabola Mall @ Alam Sutra dan mencoba cornering pada kecepatan medium pun tidak terasa efek ‘melawan’ (centripetal) yang berlebihan. Sepersekian detik yang biasanya dibutuhkan untuk mendapatkan balance cornering sebelum kita ‘dive’ atau menyelam bisa dipangkas.
Dan wah, suspensinya juga menambahkan persoalan bagi rival2 CB1000R. Kalau anda mengenal lintasan alam sutra, beton disini tidak sepenuhnya halus. Bumpy dan bisa membuat efek bbrp mili second floating pada saat cornering. Tapi dengan CB1000R ini efek itu minimal. Ehh.. lho corner itu sdh lewat ya?
IMG-20130915-00785
It puts shame on smaller streetbike, seperti Er6n. Iya iya memang harganya dan teknologinya beda lumayan jauh.
Misterinya ada dua ternyata.
1. Mass Centralization atau sentralisasi massa. Prinsipnya bagaimana Honda berupaya keras agar centre of gravity CB1000R benar2 bisa serendah mungkin dan tersentral mungkin (tidak menyebar/memanjang)
2. Chassis. Menurut Honda mereka melakukan investasi yang lebih di luar kebiasaan untuk mendapatkan chassis yang tepat : Gravity Die Cast mono-backbone aluminum chassis “that puts the 998cc engine out front and center, and lets you sit more upright”
Z1000 bisa saja lebih pendek 5mm wheelbasenya, atau lebih rendah 8mm tinggi seatnya, atau seringan CB1000R, namun Honda nampaknya mengambil pendekatan yang lebih revolusioner untuk meningkatkan handling,
KARAKTER TENAGA
Bukan hanya handling, tenaganya pun sangat bersahabat. PGM-Fi dan mapping distel sangat halus. Unit yang saya coba sudah ganti exhaust dan re-mapping. Namun dugaan saya CB1000R secara umum memiliki karakter yang sama: bertenaga di bawah, namun sangat halus dan terjaga.
Seperti kelas streetbike pada umumnya, kelebihan CB1000R adalah pada torsi di range low-medium yang dibutuhkan untuk city riding atau country-side cruising. Kehalusan keluarnya tenaga ini membuat kita lebih confident untuk bermanuver ataupun keluar masuk tikungan. Honda juga meng-claim bahwa mapping dibuat halus agar konsumsi bahan bakar lebih efisien (pertimbangannya Eropa sekali).
Namun saya lebih senang torsi Z1000 yang sedikit lebih nakal.
KESIMPULAN
Honda CBR1000R adalah salah satu karya penting Honda utk kategori premium streetbike. Tipikal Honda, mereka merancang motor untuk kenyamanan, handling dan efisiensi. Kuda putih ini lentur namun tetap bertenaga. Motor ini menawarkan sesuatu yang sulit dikalahkan oleh para rivalnya. Motor bagi semua orang (yg mampu membeli tentunya). Setiap biker hanya butuh kematangan emosi dan waktu 5 menit untuk beradaptasi dengan superbike satu ini. Honda, a job well done!
IMG-20130915-00787
Sedikit issue: dr segi penampilan, tipikal Honda terlihat biasa saja. Ini juga seperti di kasus superbike CBR1000 vs R1 vs ZX10R atau di kelas supersport CBR600 vs GSXR600 vs R6. Tampilannya agak biasa. Didesain dan dilahirkan di Italia tidak membuat motor ini lebih agressive pada style. Doktrin Honda yang mengutamakan kenyamanan nampaknya lebih dominan. Jika diparkir berbarengan Z1000 orang mungkin akan tetap lebih menoleh pada Z1000, tanpa mereka tahu apa yang terbenam didalam CB1000R. Yang tetap tinggal menjadi misteri.
IMG-20130915-00798

Tidak ada komentar:

Posting Komentar